Senin, 02 Oktober 2017

Seperti Ini Aksi Kriminal Yang Sudah Canggih di Rusia


Seperti Ini Aksi Kriminal Yang Sudah Canggih di Rusia


Bandar Judi Online
- Semakin canggih teknologi, kriminalitas di Rusia semakin meningkat. Hal itu berbanding terbalik dengan kasus pemerasan brutal di tahun 1990-an yang lebih menggunakan strategi.

Juni lalu, masyarakat Rusia dikagetkan dengan kisah Khimet Salaev yang dikubur hidup-hidup oleh rekan bisnisnya. Motif pembunuhnya yaitu karena uang.

Agen Judi Online - Para pelaku menginginkan 30 juta rubel (Rp 6,6 Miliar) dari Salaev. Sementara korban menolak, para pelaku memutuskan untuk mengubur Salaev secara hidup-hidup di Pemakaman Lyubertsy.

Para pelaku kemudian meninggalkan telepon genggam korban dalam peti. Tujuannya supaya Salaev dapat menelpon keluarga kalau berubah pikiran.

Bandar Poker Online - Pria itu sudah tidak tahan, akhirnya ia menghubungi adiknya untuk mengirim uang sebesar 12 rubel beserta mobilnya kepada para pelaku. Sebagai imbalan, para pelaku memberi tahu lokasi kuburan Salaev.



Sesaat keluarga menemukan Salaev, pihak medis segera melarikan korban ke rumah sakit.

Cerita semacam ini sudah terjadi sejak tahun 1990-an dan polisi melakukan penyeledikan lebih lanjut. Dua dari lima orang yang menyerang Salaev berhasil ditahan.

Dari Tindakan Barbar Hingga Pemerasan

Agen Poker Online - Menurut pakar, teknik modern yang digunakan untuk memeras uang dari para pembisnis kaya tidak banyak berubah sejak masa keemasan kriminalitas pada tahun 1990-an.



Penculikan dan pemerasan tetap menjadi cara yang popular digunakan oleh para kriminal. Namun begitu, media sosial saat ini semakin digunakan sebagai cara baru pemerasan.

Para pelaku kriminal menggunakan situs web seperti Facebook untuk menyasar calon korban dan menekan mereka supaya mengirim uang.

Forum Judi Online - Para perampok menggunakan teknologi baru untuk keuntungan mereka semata. Serangan brutal seperti yang di alami Salaev adalah hal yang lazim sekitar 30 tahun yang lalu, dan saat ini para kriminal lebih sering menggunakan internet untuk melancarkan aksinya.

"Pada 1990-an, para pemeras dan perampok dapat dikenali dengan mudah dan ditangkat basah. Perkembangan teknologi telah berujung pada situasi dimana seseorang bertujuan kriminal di saat yang bersamaan dapat menekan sepuluh orang dengan ratusan alat pendukung. Ini bukan saatnya bersantai," ujar Dmitry Rusakov, Kepala Keamanan Merek di perusahaan keamanan siber Groub-IB.


EmoticonEmoticon